Mi instant rasanya sudah menjadi makanan paling populer di kalangan anak muda jaman sekarang. Rasanya yang enak, mudah di buat, dan harganya yang murah sehingga tidak heran jika siapa saja akan suka mengkonsumsi mi instant.
Namun, di balik rasa dan kemudahan yang di tawarkan mi instant ini nyatanya kamu tidak akan menemukan nutrisi yang baik untuk tubuh kamu. Jika mi instant di konsumsi terlalu sering akan membuat pola makan kamu menjadi tidak seimbang. Tak sampai situ saja, konsumsi mi terlalu sering juga menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan hingga paling parah bisa mengakibatkan kematian dini.
Berbicara dampak buruk dari konsumsi mi instant, berikut ini ada beberapa ulasan yang bisa kamu jadikan contoh untuk berhenti konsumsi mi instant.
1. Diabetes
Karbohidrat menjadi salah satu nutrisi terpenting bagi tubuh untuk di ubah menjadi energi. Dalam mi instant kamu juga bisa menemukan karbohidrat, tapi karbohidrat dalam mi instant hanyalah karbohidrat sederhana. Jika karbohidrat sederhana ini di konsumsi terlalu sering akan meningkatkan kada gula dalam darah dengan cepat, kenaikan kadar gula darah ini akan memicu resistensi insulin, yang di mana hal ini akan meningkatkan resiko diabetes yang lebih besar.
2. Hipertensi
Mi instant terkenal dengan bumbu penyedap yang menjadi juru kunci dari rasa gurih mi tersebut. Tapi, di balik rasa yang gurih dan nikmat itu, bumbu mi instant yang kamu konsumsi ternyata memiliki kandungan natrium dalam jumlah yang banyak. Dikutip dari sebuah laman kesehatan, sebungkus bumbu mi instant memiliki kandungan natirium sebanyak 1.580 miligram.
Padahal, konsumsi natirum perhari yang di sarankan WHO harus kurang dari 2.000 miligram. Jika seseorang mengkonsumsi natirum sampai berlebih perharinya, orang tersebut akan beresiko terkena darah tinggi atau bahasa medisnya hipertensi.
3. Penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu dampak buruk kesehatan yang bisa di timbulkan dari konsumsi mi instant yang terlalu sering. Dalam sebuah studi yang melibatkan lebih dari 3.500 mahasiswa dan siswi dengan rentan usia dari 19 sampai 28 tahun. Mereka di suruh untuk memeriksakan kesehatan mereka.
Setelah selesai melakukan para peserta yang ikut di berikan pertanyaan mengenai seberapa sering mereka konsumsi mi instant dalam satu tahun sebelum survei ini di lakukan.
Dari hasil yang di dapat, peserta dengan konsumsi mi instant yang terlalu sering memiliki resiko kerdiometabolik yang bisa menimbulkan penyakit dan masalah jantung.