Setelah bermain untuk Manchester City selama satu dekade, akhirnya Sergio Aguero memilih untuk angkat kaki dari Manchester City. Kepergian Aguero ini juga meninggalkan banyak teka-teki hingga isu yang mengatakan jika kepergian nya di sebabkan oleh konflik antara dirinya dengan sang pelatih, Pep Guardiola.
Di kutip dari laporan The Athletic, Pemain dan sang pelatih sempat saling beradu argumen. Perpecahan ini terus berlanjut hingga keduanya di kabarkan tidak saling bicara sejak Maret 2021. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan keputusan sang pelatih yang tidak mau memperpanjang kontrak sang pemain di Etihad.
Hal itu tentu saja membuat Aguero merasa perjuangannya bersama The Chitizen selama sepuluh tahun terakhir tidak di hargai sedikitpun. Padahal, penyerang asal Argentina ini memiliki keinginan untuk pensiun dari dunia sepak bola di tim kebangaanya itu.
Perpecahan di antara pemain dan pelatih ini semakin terlihat pada akhir musim ini. Dimana Sergio Aguero yang sudah pulih kesehatan fisiknya namun masih saja tidak di berikan kesempatan untuk bermain lebih banyak bersama skuat utama Manchester City oleh sang pelatih.
Aguero hanya merumput tiga kali dalam tujuh pertandingan terakhir yang di jalani ManCity. Porsi bermain yang sedikit ini mulai terjadi saat ia di umumkan tidak akan membela klub yang sudah ia hadiahi berbagai gelar kejuaraan ini pada musim depan.
Kendati perseteruan di antara mereka berdua, ternyata mantan pelatih Barcelona ini sempat meneteskan air mata kesedihan ketika harus melepas sang pemain di laga terakhir penyerang itu bersama ManCity. Saat sesi wawancara terlihat juga jika sang pelatih meneteskan air mata sambil mengucapkan salam perpisahan untuk pemain yang sangat berjasa bagi tim asuhannya.
Guardiola mengatakan, Sergio Aguero adalah pemain yang paling berjasa dalam perjalanan Manchester City hingga bisa menjadi salah satu klub raksasa Premier League saat ini. Ia juga mengatakan jika penyerang dari Argentina ini sangat berjasa bagi perjalanan karirnya selama menjadi manajer di Liga Inggris.
Menurutnya, sosok Aguero bukanlah pemain yang bisa di gantikan oleh pemain seperti apapun, walau manajemen klub membeli pemain baru dengan harga dan kualitas unggul.
Mantan penyerang Atletico Madrid ini menorehkan hasil yang sangat bagus di akhir perjalanannya bersama Manchester City. Dia pergi dari klub dengan meninggalkan rekor sebagai pemain paling tajam dalam sebuah klub di ajang Premier League.
Aguero mengakhiri kariernya bersama TheCitizen dengan mengkoleksi 184 gol dalam satu dekade terakhir di ajang Premier League. Pencapaian golnya ini berhasil melewati catatan rekor yang sebelumnya di pegang Wayne Ronney di Manchester United.
Total torehan gol yang ia catatkan adalah 260 gol dan 73 asisst selama merumput bersama ManCity di berbagai laga. Dengan catatan ini, ia juga berhasil mencatatkan dirinya sebagai pemain paling subur sepanjang sejarah Manchester City.